Kamis, 11 Februari 2016

Kriteria Investasi



Kriteria Investasi

  1. NPV (Net Present Value)

Metode Net Present Value (NPV) merupakan metode penilaian investasi klasik yang sampai saat ini paling populer digunakan. NPV adalah selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu ditentukan tingkat bunga yang relevan. NPV merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor. Metode ini dipakai untuk menutupi kelemahan dari metode lain.

Salah satu keunggulan dari penggunaan NPV bahwa arus kas didasarkan pada konsep nilai waktu uang (time value of money). Maka sebelum penghitungan/penentuan NPV hal yang paling utama adalah mengetahui atau menaksir aliran kas masuk di masa yang akan datang dan aliran kas keluar. Baik tidaknya hasil analisa, akan tergantung pada ketepatan taksiran kita atas aliran kas.

Apabila NPV > 0 maka investasi yang dilakukan memberikan manfaat bagi perusahaan hal ini berarti bahwa proyek dapat dilakukan. Apabila NPV < 0 maka investasi yang dilakukan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan hal ini berarti proyek ditolak. Dan apabila NPV = 0 maka investasi yang dilakukan tidak mengakibatkan perusahaan untung maupun rugi hal ini berarti bahwa jika proyek dilaksanakan atau tidak dilaksanakan tidak berpengaruh pada keuangan perusahaan. Keputusan harus ditetapkan dengan menggunakan criteria lain, misalnya dampak investasi terhadap perusahaan.

Keuntungan dari metode Net Present Value ini :
  1. Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
  2. Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
  3. Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi

Kelemahan dari metode Net Present Value adalah :
  1. Memerlukan perhitungan Cost Of  Capital sebagai Discount Rate
  2. Lebih sulit penerapannya dari pada Pay Back Period

  1. Profitability Indeks (PI)

Metode Profitability Index adalah menghitung melalui perbandingan antara lain nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan–penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah dilaksanakan, jadi perhitungan profitability Index dapat dihitung dengan membandingkan antara Present Value kas masuk dengan Present Value kas keluar.

Keuntungan metode Profitability Index :
  1. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
  2.  Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan
  3. Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

Kelemahan metode Profitability Index :
  1. Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek-proyek yang mutually exsclusive yang memiliki unsure ekonomis dan skala yang berbeda

  1. IRR (Internasional Rate of Return)

IRR adalah tingkat pengembalian yang menyebabkan NPV proyek itu sama dengan nol. Ini merupakan suatu tingkat pengembalian persentase proyek berdasar pada arus kas yang diperkirakan itu.

Kelebihan metode Internal Rate Of Return :
  1. Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek
  2. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang
  3. Mengutamakan aliran kas awal dari pada aliran kas belakangan

Kelemahan metode Internal Rate Of Return :
  1. Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai yang mungkin dicapai
  2. Lebih sulit dalam melakukan perhitungan

  1. Payback Period (PP)

Metode Analisis payback period bertujuan untuk mengetahui seberapa lama (periode) investasi akan dapat dikembalikan saat terjadinya kondisi break even-point (jumlah arus kas masuk sma dengan jumlah arus kas keluar). Analisis payback period dihitung dengan cara menghitung waktu yang diperlukan pada saat total arus kas masuk sama dengan total arus kas keluar. Dari hasil dari analisis payback period ini nantinya alternatif yang akan dipilih adalah alternatif dengan periode pengembalian lebih singkat. Penggunaan analisis ini hanya disarankan untuk mendapatkan informasi tambahan guna mengukur seberapa cepat pengembalian modal yang diinvestasikan.

Kelebihan metode Payback Period:
  1. Metode payback period akan dengan mudah dan sederhana bisa di hitung untuk mennentukan lamanya waktu pengembalian dana investasi.
  2. Memberikan informasi mengenai lamanya break even project.
  3. Bisa digunakan sebagai alat pertimbangan resiko karena semakin pendek payback periodnya maka semakin pendek pula resiko kerugiannya.
  4. Dapat digunakan untuk membandingkan dua proyek yang memiliki resiko dan rate of return yang sama dengan cara melihat jangka waktu pengembalian investasi (payback period) apabila payback period-nya lebih pendek itu yang dipilih.



Kelemahan metode Payback Period :
  1. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang diperoleh sesudah payback periode tercapai.
  2. Metode ini juga mengabaikan time value of money (nilai waktu uang).
  3. Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan.
  4. Payback periods digunakan untuk mengukur kecapatan kembalinya dana, dan tidak mengukur keuntungan proyek pembangunan yang telah direncanakan.
  

0 komentar:

Posting Komentar

 

Welcome to My Blog Template by Ipietoon Cute Blog Design